Ada banyak sekali aliran sulap yang ada sekarang ini, mulai dari Ilusi, mentalism, close up, classic, cardistry, dan masih banyak lagi.
Bicara mengenai Mentalism, karena saya sangat suka dengan ilmu ini, banyak dari mentalist di dunia mengklaim diri mereka bukan seorang pesulap/magician. Banyak dari kita juga menganggap bahwa mentalism adalah bagian dari magic itu sendiri. Nah, yang jadi pertanyaan sekarang yang mana dari dua pernyataan tadi yang benar. Simpelnya adalah, apakah mentalism itu berbeda dari magic/sulap??
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut adalah kutipan pengertian dari Mentalism itu sendiri menurut Ensiklopedi Wikipedia
“Mentalism is a performing art in which its practitioners, known as mentalists, appear to demonstrate highly developed mental or intuitive abilities. Performances may appear to include telepathy, clairvoyance, divination, precognition, psychokinesis, mediumship, mind control, memory feats and rapid mathematics. Hypnosis may also be used as a stage tool. Mentalists are sometimes referred to as psychic entertainers.”
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Mentalism
Jadi, dari artikel tersebut saya dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa memang Mentalism itu sendiri beda dengan Sulap. Dalam mendalami suatu ilmu mentalism memang kita harus banyak belajar mengenai ilmu psikologi, hypnosis, NLP, dan masih banyak lagi yang mana dari semua ilmu tersebut bukan lah ilmu Sulap seperti halnya Palming, Glimpsing, dan sebagainya.
Namun rasanya kurang bagus jika kita tidak mendengar pendapat dari Mentalist itu sendiri mengenai Ilmu Mentalism itu.
Berikut adalah pendapat dari Rich Ferguson, kreator dari DVD “This Is Mentalism”. Mungkin sebagian dari anda pecinta Mentalism sudah mengenal Rich Ferguson. Berikut pernyataannya melalui Facebook Message :
“I absolutely agree that magic and mentalism are different. Nobody would argue that drumming and guitar is different, yet they or both music related. In one way, I consider magic as sleight of hand, stage magic, illusion while I consider mentalism more of a psychological science and art. Of course there is a lot of crossover and similarities as far as audience management and performers interested in both. However, in truth, I consider "magic" a category of entertainment. Just like "music".
Within music, there are endless categories such as classical, jazz, composers, directors, drummers, guitarist, etc. To me, magic is just a generic word encompassing all the magical arts. Its a real shame when someone says they are a magician and its left to others to come up with their own interpretation of what that is.
So, to the question at hand, I believe that mentalism is a small category within the magical arts and quite separate from other forms of magic. It gets cloudy by many because they do not really do mentalism but claim to. A trick from a magic shop that lets you do "mind reading" without any skills whatsoever pertaining to body language, NLP, hypnosis, influence and numerous other studies within mentalism is not mentalism at all. Thats nothing more than a magic trick mimicking mentalism. Now, from an entertainment standpoint, it does not matter a bit.
Entertainment is entertainment and the experience for the audience is all that matters. That said, a true mentalist is far and few between. Magic tricks are perfect backup plans to cover your butt when doing mentalism since the risk is much higher and there is much more "jazz" to make it work out. Most performers stay far away from this level of risk and never understand the scope of the art of mentalism. Its not different than many brand new "magicians" who have purchased a svengali deck and think they have learned the secrets to being a magician but have not even scratched the surface of misdirection, sleight of hand, etc.”
Selain kepada Rich Ferguson, saya juga mengajukan pertanyaan yang sama ke pada seorang mentalist yang mungkin sudah anda kenal. Dia adalah Matt Mello, kreator dari DVD “Modern Mentalism” dan “Instinct”. Berikut pernyataannya melalui Facebook Message :
“When it comes to the impact on the spectator, I dont think there is a difference. If a magician is doing "mentalism", hes doing a magic trick using the mind as his prop. It would be like calling someone that only did coin magic a coinist practicing "coinism". Its magic no matter what you call it!”
Dari pengertian di atas sekaligus pendapat dari dua orang sudah saya anggap expert dalam bidang ini, maka saya sendiri dapat mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya Mentalism dan Magic itu adalah dua ilmu seni yang sama sekali berbeda. Namun kedua disiplin ilmu ini saling melengkapi satu sama lain. Anda membutuhkan ilmu misdirection, psikologi dan sebagainya yang ada di Mentalism untuk memperkuat trik sulap kartu, koin atau trik apapun itu. Begitu pula Mentalism, sangat membutuhkan trik sulap untuk menutupi suatu kegagalan pertunjukan Mentalist anda. Karena jujur saja, ilmu seperti NLP, Hypnosis,dan sebagainya tidak selamanya berhasil dalam pertunjukan Mentalism.
Dan satu lagi, yang terpenting adalah reaksi penonton. Mau itu menggunakan trik ataupun ilmu mentalism seperti NLP dan sebagainya, yang terpenting adalah reaksi penonton yang menyaksikan anda.
Semoga artikel ini dapat menjawab pertanyaan mengenai perbedaan dari Magic dan Mentalism
1. Ratusan Trik Sulap Angka Terbaik di Dunia. Gratis dan Siap di Download
2. Tips dan Teknik, Praktis untuk melakukan Astral Projection dengan sukses
3. Magician-Magician Wanita : Terhebat, Tercantik dan Terseksi di Dunia
4. Cara Membengkokkan Sendok Dengan Kekuatan Pikiran Anda
0 komentar:
Posting Komentar