Senin, 14 April 2014

Kontroversi New 7 Wonders - Indonesia Persilakan Komodo Dicoret. Pemerintah Indonesia mempersilakan Yayasan New7Wonders mencoret Pulau Komodo dari daftar finalis tujuh keajaiban dunia.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, yayasan tersebut tidak transparan dalam penilaian dan hanya berorientasi ke bisnis. Ia menegaskan Indonesia tidak akan rugi seandainya Pulau Komodo gagal menjadi tujuh keajaiban dunia.

Jero mengungkapkan, Yayasan New7Wonders menawarkan Indonesia sebagai tuan rumah pengumuman final tujuh keajaiban dunia yang akan berlangsung 11 November 2011. Namun, yayasan tersebut mengajukan persyaratan berat. Pemerintah diminta membayar uang sebesar US$10 juta.

"Persyaratannya berat. Kita harus membayar US$10 juta untuk menjadi tuan rumah pengumuman final. Itu belum termasuk biaya penyelenggaraan sebesar US$35 juta. Total yang harus kita keluarkan adalah US$45 juta atau sekitar Rp400 miliar. Saya berhitung-hitung, tidak layak mengeluarkan Rp400 miliar jadi tuan rumah yang belum tentu menang," kata Jero ketika ditemui di Kantor Presiden di Jakarta, Rabu (2/2).

Karena menolak, lanjut Jero, yayasan tersebut mengancam akan mencoret Komodo dari daftar finalis. Keputusan pencoretan itu akan dikeluarkan pada 7 Februari nanti. Menurut Jero, ancaman itu sungguh tidak masuk akal. Sebab, seharusnya kalau Indonesia menolak menjadi tuan rumah, tidak ada alasan yayasan itu mencoret Komodo.

"Karena saya tidak bisa, mereka bilang kalau Indonesia tidak mau menjadi tuan rumah, Pulau Komodo bisa didelete. Nasionalisme saya bangkit juga. Masa diancam-ancam oleh lembaga swadaya masyarakat yang tidak jelas. Harusnya, kalau kita menolak, masih ada negara lain yang bisa menjadi tuan rumah," ujarnya.

"Tenang saja lah. Kalau memang benar Pulau Komodo dicoret, kita sudah mendapatkan keuntungannya. Pulau itu sudah semakin terkenal. Sejak digembar-gemborkan pada 2007, terjadi peningkatan pengunjung sekitar 400%. Pada 2007, jumlah pengunjungnya sekitar 27 ribu orang. Tahun 2010, terjadi peningkatan pengunjung yakni sebanyak 90 ribu orang," imbuhnya.

Jero mengatakan, dirinya pernah bertanya berapa jumlah pemilih sehingga Pulau Komodo bisa masuk dalam jajaran 28 besar. Namun, pertanyaan itu tidak pernah dijawab oleh yayasan New7Wonders.

"Saya juga pernah bertanya, Pulau Komodo itu berada di urutan berapa, tetapi tidak pernah dijawab juga. Yayasan tersebut sangat tidak transparan. Kalau pun kita dicoret, pemerintah tetap bertekad mempromosikan Pulau Komodo," tegasnya.

sumber: metro.tv

Categories: , , ,

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!